Thursday, August 6, 2009

SEREM LAGI.............TAPI PINTAR

Kita berlajut ke cerita selajutnya.......cerita yang agak serem lagi.
Dua tahun berikutnya tahun 1983, aku masuk ke SMP. SMP ku ini sudah masuk kota. Jelas beda desa dengan tempat tinggalku.
Masa Orientasi bagi Murid baru diisi dengan bermacam - macam acara. Satu paket di antaranya adalah kemah yang diadakan di bulan Agustusan, Hari PRAMUKA. Semua murid baru pasti harus ikut. Tidak terkecuali, pria atau wanita.

Langsung saja ke cerita malam, yaitu acara jerit malam.
Karena ini adalah acara kemah, terutama untuk anak - anak baru dan hanya satu sekolahan, tentunya beda dengan event perkemahan waktu dulu aku SD di tingkat kecamatan.
SMP walaupun aku di kota, tapi yang aku bilang tadi, .......beda desa.
Kami keluar di tengah malam buta, regu beregu keluar mengikuti rute yang sudah di tentukan yang tidak tahu kamana arah tujuan nya. Rute dari sekolah, kami ambil jalan ke kanan terus belak belok. Kemudian ke kanan lagi lurus........terus. Sampai kemudian belok lagi ke kanan. Sampai kemudian , kami sampai di ujung PEKUBURAN. KUBURAN CLERET.

Waktu itu belum ada penerangan lampu jalan di pekuburan itu. Dan banyak pepohonan yang besar dan rimbun. Dengan Pohon Cemara yang tinggi besar rapat sepanjang pekuburan itu. Kanan kiri Pekuburan adalah sawah dengan Menara sepertinya bekas pabrik di jaman Belanda dulu. Dulu waktu aku kecil, lewat pekuburan itu, walaupun siang, apalagi sendiri,.......wih serem. Sepertinya aku lewat itu gak nyampe - nyampe. Di tambah angin dari pepohonan yang bersautan menambah bulu kuduk ku berdiri. Sekarang Pekuburan itu di apit oleh komplek perumahan dan perumahan penduduk lokal. Sekarang lampu malam begitu benderang. Sekarang kalau mau lewat pekuburan itu, sangatlah beda dengan dulu. Dulu kita jalan kaki atau paling banter kita kayuh sepeda......yang sepertinya sangat berat langkah kita ataupun berat kita kayuh sepeda kita. Sekarang kita lewati jalan itu kalau siang ramai, kalau malam diterangi Lampu Penerangan Jalan. Dan sekarang kita lewatpun dengan motor,.......wesss sekejap udah melewati. Sekarang namanya seolah dipoles jadi PEKUBURAN ARUM.

Kembali ke jerit malam.........
Di Tepi Ujung Pekuburan itu satu regu di pisahkan dari regu yang lain, untuk menerima perintah dari Kakak Pembina . Di pisah jarak dari regu yang lain.
Sebelum kami tiba di tepi/Pos Uji, kami lihat regu - regu yanga lain. Kami banyak melihat kesibukan dari banyak kakak pembina. Terutama kami melihat banyak diantaranya yang menggotong tandu. Rupanya pingsan, terutama peserta wanita.

Tibalah kami di tepi Pekuburan itu. Ujian apa ini ? Aku bertanya- tanya. Bulu kudukku berdiri sambil jantung ku berdegup.
Ternyata..........ujiannya adalah..........
Kami di perintahkan satu persatu melewati pekuburan itu sampai ke ujung dari tepian pekuburan itu. Disana nanti ada kakak pembina lain yang menunggu. Lewat pekuburan........hiii, gelap gulita waktu itu.
Tapi disaat itu timbul pikiran di otak ku. Aku bisikan ke teman - teman. "Nanti aku jalan dulu , berapa meter di depan aku jongkok menunngu kalian. Nanti kalian akan menabrak aku, dan kita setelah kumpul kita baru jalan". "OK" Teman - teman setuju.
Dan begitulah aku mulai jalan dulu. Sampai aku melihat mereka di belakangku, aku nggak kelihatan lagi, aku jongkok menunggu team. Satu temanku menabrak menyusulku, hingga satu persatu teman - teman ku kumpul. Amanlah kita sampai di ujung pekuburan menemui kakak pembina disana.
Tidak seperti regu yang lain, banyak diantara mereka yang pingsan. Tidak jaang diantaranya adalah peserta cowok, apalgi yang cewek.

Begitulah aku melewati ujian itu dengan trik dan kebersamaan.

Untuk teman - teman ku dulu.........salam kangen untuk kalian
Dimanakah kau berada.............?
Ingin aku berjumpa........
walau kita bukan Presiden ataupun pejabat
Tanggal kan kesombongan yang bukan milik kita

No comments:

Post a Comment